"Kau penantianku, aku pelarianmu"
Posted in aku bukan untukmu, aku dan kamu, entah, for you, galau, menye, pelarian, penantian, persinggahan
Bagaimana bisa aku jadi bagian dari hidupmu jika kau hanya
menyebutku sebuah persinggahan? Bagaimana aku bisa rasakan cinta bila semua kau
balas dengan dusta? Bagaimana aku bisa mengenang semua bila kau hanya
menjadikan kenangan ini sebuah skenario singkat yang semudah itu kau lupakan?
Bagaimana aku mengartikan semua jika dialah yang akhirnya menjadi tujuanmu.
Tak tau, pura-pura tak tau, bahkan
tak mau tau. Itu yang selalu jadi jawabanmu.
Kau tak pernah
memahami setumpuk perasaan yang setiap detik selalu hadir silih berganti
semenjak kepergianmu. Kau takkan pernah mengerti bagaimana rasanya hati ini
saat dusta perlahan mematahkan cinta yang kuberi hanya untukmu. Kau takkan
mengerti aku.
Karna yang kau tau, aku hanyalah sebuah hati yang seakan tak bisa merasakan apa-apa. Sebuah hati yang akan diam saat perlahan kau sakiti, yang akan tetap tersenyum saat semua kau akhiri. Karena rasaku tlah mati.
Karna yang kau tau, aku hanyalah sebuah hati yang seakan tak bisa merasakan apa-apa. Sebuah hati yang akan diam saat perlahan kau sakiti, yang akan tetap tersenyum saat semua kau akhiri. Karena rasaku tlah mati.
Aku hanyalah persinggahan, dan bagaimana kau sesuka hati menyakiti
dan berpura-pura mencintai, alasannya agar terlihat tegar di hadapannya.
Aku seperti puskemas. Kau datang dengan luka, memintaku
menyembuhkannya, dan menghilang entah kemana.
Aku hanya pelarian, mengenalmu,
menyayangimu dan mencoba melepasmu yang telah mendapatkan cintamu kembali. Lalu menantimu, dan kau kembali
bersama luka yang dia beri, dan selalu pergi saat luka itu beralih pada hati
ini.
Selalu datang tak permisi dan pergi sesuka
hati. Tanpa mengerti.
Bagaimana kau mengartikan semua
cintaku? Apa semua ini hanya secuil perasaan tak berarti di matamu? Atau hanya
pemuas rasa dendammu? Atau memang aku ini pantas untuk kau sakiti? Mungkin
semua benar.
Aku memang mencintaimu, lebih dari
yang kau tau. Tapi kau menilai cintaku hanya sebatas rasa yang bisa seenaknya
kau tukar dengan luka.
Aku memang menyayangimu, namun
bukan berarti kau bisa sesuka hati datang dan pergi tanpa mengerti apa yang
sebenarnya ku nanti, yang kuharap akan ada balasan dari cinta ini. Kau takkan
pernah mengerti.
Aku memang mengharapkanmu,
meyakinkanku bahwa akan ada saatnya kau juga merasakan apa yang kurasa.
Merindukan apa yang selalu kukenang. Namun tetap saja kau ubah keyakinanku
dengan pilu yang mendalam.
Aku memang sekuat itu, bertahan
meski tanpamu, berdiri meski tubuh tergetarkan lukaku, dan menanti meski ku tau
itu tak mungkin lagi.
Aku memang setegar itu, tapi itu
dulu, sebelum akhirnya aku menyerah dengan semua ini. Lelah dengan penghianatan
ini. Resah, apa yang kuingin akan tetap menjadi mimpi.
Hati ini selalu bertanya, yang kuharap akan
ada jawaban dari semua pertanyaanku.
kak punya pdf baby proposal gak ? kalo ada boleh minta ?
ReplyDeletedearamadhannia@gmail.com
Maaf, saya nggak punya :)
Delete