My Books
1. Last Ten First Year (ARF Publishing)
Sinopsis:
Aku seperti terbang terbawa masa lalu. Memulangkan kenangan, menyusun kembali bingkisan cerita lama yang telah kukemasi. Kaulah alasan mengapa aku menuliskan sepenggal kisah ini. Kaulah jawaban mengapa aku segila ini.
Aku ingin seperti sepasang merpati yang terbang di antara merah merona senja. Aku ingin dengan sepasang sayap yang mampu membawaku terbang hanya bersamamu. Namun mengapa kau patahkan satu sisi sayapku? Kau biarkan aku mencari sepasang sayap lain, sedang kau ingin terbang bahagia dengan satu sinar yang mampu menembus celah hatimu. Seolah janji kita telah legam. Seolah senja kita telah muram.
Aku tak pernah bosan menuliskan cerita tentangmu. Dalam setiap kata yang kubuat penuh makna, alasannya agar kau mengerti, berartinya dirimu dan segenap cerita yang telah lama kaubuat mati.
2. Pet Zone (Pustaka Jingga)
Sinopsis:
“Apa?”
“Ya, gara-gara ularmu ayam peliharaan kami mati. Semenjak kepergianmu, ularmu jadi liar dan memakan apa saja yang ada di hadapannya.”
“Sekarang, mana ularku?”
“Kami sudah mengkapnya dan membawanya ke hutan.”
Tubuhku rubuh. Apa yang aku takutkan kini terjadi juga. Brado, maafkan aku. Aku kehilanganmu karena kesalahanku sendiri. Jaga dirimu baik-baik di mana pun kau berada, ya.
...
“Apa? Lumba-lumba itu dibawa ke pertunjukan?”
Aku kaget bukan kepalang mendengar kabar bahwa Pino ditangkap dan dijadikan pertunjukan. Lama-lama Pino pasti sters dengan pekerjaannya.
Aku rubuh untuk kedua kalinya. Lambaian tangan Pino waktu itu adalah lambaian terakhir yang aku lihat. Persahabatanku dengan Pino memang begitu singkat, tetapi jiwa mulianya tak akan sesingkat itu untuk kujadikan kenangan.
[Lasting Moment - Novela Nian (CEO Pustaka Jingga)]
"Kau hebat, Kawan," bisikku lirih. Aku kembali mengingat brosur pengumuman itu. Lomba lari City to Surf adalah lomba lari yang melibatkan banyak peserta. Aku mengajak Mumbai ke kamar. Kuperlihatkan padanya brosur itu. "Ya, Mumbai, seandainya aku bisa berlari, aku pasti dapat mengikuti perlombaan ini." Mendengar hal itu Mumbai berjalan berputar-putar di atas kasurku. Seolah memberi isyarat padaku untuk mengikuti perlombaan ini. Lalu ia datang menghampiri tanganku dan menjilatinya seperti permen. Apakah itu rayuan seekor anak singa? Entahlah....
[Running With Mumbai - Yunus Ardianto]
3. PHOBIA (AE Publishing)
Sinopsis :
Seperti kita ketahui bersama, beras adalah bahan makanan pokok penduduk Indonesia pada umumnya, terlebih bagi kita yang tinggal di pulau Jawa. Bahkan saking ketergantungannya kita terhadap satu jenis makanan yang berasal dari tanaman padi tersebut, ada pepatah yang mengatakan “Belum makan namanya kalau perut belum kemasukan nasi”.
Maka terdengar aneh rasanya, kalau ternyata ada orang yang sejak kecil sampai sekarang tidak pernah sekalipun makan nasi (Sitophobia). Tetapi ini benar-benar ada dan sosok tersebut sangat dekat denganku, dia adalah ibuku. Nah seperti apa, mengapa, dan bagaimana awal mula ibuku mempunyai keanehan tersebut? Kisahnya ada di buku ini.
4. Love In Illustration (Sembilan Mutiara Publishing)
Sinopsis:
Aku mendekap Luna lebih erat.
Hampir tak percaya kenapa nasib Luna bisa hampir sama dengan yang sudah
terjadi di dalam diari temuan Luna. "Luna, dengar! Itu adalah kisah
orang lain, bukan kisahmu. Berhentilah bersedih! Aku mencintaimu dan
berjanji tak akan membiarkan siapapun mengganggumu." (Lindsay Lov')
Walau sudah sebulan aku berpacaran dengannya, aku tak pernah tahu keberadaan rumahnya. Sri tinggal hanya berdua bersama neneknya. Dan neneknya tidak terlalu suka menerima orang baru masuk ke rumahnya. Makanya aku belum diperbolehkan untuk singgah di rumahnya. Alamatnya pun aku tak pernah diberitahu. Menikmati hubungan berdua di sungai deras menemani canda gurau kami. (Lia Annisa)
Laki-laki itu, selalu memberiku setangkai mawar biru. Entah, ini sudah keberapa tangkai mawar yang dia bawa untukku. Katanya, "Aku memetiknya dari balik bulan itu, bulan yang selalu kau syairkan di sepanjang malam-malammu. Dan di sanalah tempat kita berdua selamanya." (Rahmatul Aini)
Sinopsis:
Secarik kisah tentang gadis bertudung merah.
Berbagai suka dan hina dilalui karena kemerahannya.
Tudung merah yang cantik nan unik,
Mampu lewati rintangan untuk gapai kebahagiaan.
Sinopsis:
Secarik kertas ungkapan rasa
Ungkapkan cinta dalam bahasa
Hitam putih kertas dan tinta
Mampu luapkan seluruh warna
"Harmonika Desember"
(Kumpulan Puisi Komunitas Harmonika Kehidupan)Para Penulis
Citra Dewi, Rose Marry St, Suci Muninggar, DkkPenerbit
Sembilan Mutiara Publishing Trenggalek
Email: sembilanmutiara@ymail.com
Web: www.sembilanmutiara.com
Hp: 081 335 865 671
Walau sudah sebulan aku berpacaran dengannya, aku tak pernah tahu keberadaan rumahnya. Sri tinggal hanya berdua bersama neneknya. Dan neneknya tidak terlalu suka menerima orang baru masuk ke rumahnya. Makanya aku belum diperbolehkan untuk singgah di rumahnya. Alamatnya pun aku tak pernah diberitahu. Menikmati hubungan berdua di sungai deras menemani canda gurau kami. (Lia Annisa)
Laki-laki itu, selalu memberiku setangkai mawar biru. Entah, ini sudah keberapa tangkai mawar yang dia bawa untukku. Katanya, "Aku memetiknya dari balik bulan itu, bulan yang selalu kau syairkan di sepanjang malam-malammu. Dan di sanalah tempat kita berdua selamanya." (Rahmatul Aini)
5. Gadis Tudung Merah #1 (Penerbit Harfeey)
Sinopsis:
Secarik kisah tentang gadis bertudung merah.
Berbagai suka dan hina dilalui karena kemerahannya.
Tudung merah yang cantik nan unik,
Mampu lewati rintangan untuk gapai kebahagiaan.
6. Letter #3 (Penerbit Harfeey)
Sinopsis:
Secarik kertas ungkapan rasa
Ungkapkan cinta dalam bahasa
Hitam putih kertas dan tinta
Mampu luapkan seluruh warna
7. Harmonika Desember (Komunitas Harmonika Kehidupan)
"Harmonika Desember"
(Kumpulan Puisi Komunitas Harmonika Kehidupan)Para Penulis
Citra Dewi, Rose Marry St, Suci Muninggar, DkkPenerbit
Sembilan Mutiara Publishing Trenggalek
Email: sembilanmutiara@ymail.com
Web: www.sembilanmutiara.com
Hp: 081 335 865 671
0 comments: