Dengarlah, kamu.
Posted in aku bukan untukmu, aku dan kamu, entah, for you, galau, lonely, menye, my story, pelarian, penantian, persinggahan, Sepenggal kisahfrom google |
Tuesday.
Terasakah,
walau setitik saja rasa yang dulu pernah tercipta diantara kita? Yang saat ini semakin
menghilang walau hati selalu menjerit memintamu kembali menyatukan tulang rusuk
yang berantakan semenjak kepergianmu.
Bukan
karena Tuhan, bukan karena aku ataupun kamu. Tapi karena mantanmu.
Saat ini
memang aku berada di posisi yang tak seharusnya kupijaki. Dilema yang tak
terarah membuatku salah mengambil arah. Gundah yang menyentuh bibirku, mengucap
kata yang tak sadar telah menyakitimu.
Maafkan
aku.
Maaf atas kata cinta yang terabai, yang tak sempat terbaca oleh hatiku. Maaf untuk kata yang terangkai, menggores luka yang membuatmu lelah dan membenciku.
Karena
yang kuucap hanya kebohongan. Hanya perasaan yang tertutup oleh benteng
keraguan.
Aku
bohong berkata aku tak lagi mencintaimu.
Aku
bohong berkata aku ingin hanya sekedar menjadi temanmu.
Aku
bohong, menginginkan semua sandiwara tetap mengalir, sedang kita merasakan
perasaan yang sama.
Tapi satu
kejujuran yang sekarang menjadi dusta di matamu. Aku
tak pernah berbohong pernah mencintaimu.
Karena semua keraguanku ada pada dia, orang yang selalu
membayangimu. Orang
yang selalu kau anggap nomorsatu, sedang aku hanya bongkahan batu yang kau
lempar saat emosi dan cinta darinya tak sesempurna apa yang kau minta.
Salahkah
aku mencintaimu?
Salahkah
aku yang tak menginginkan ada orang lain yang ada di hatimu, meski ku tau aku
hanya orang baru yang ’katanya’ hanya pelarianmu.
Mungkin
aku salah dan terlalu bodoh menghempas cinta yang entah tulus atau hanya manis
di bibir, hanya karena ku ingin kau melupakannya. Mungkin ini egoku, karena
kuingin kisah kita tak seburam saat dia terlibat dalam cerita cinta yang
seharusnya milik kita berdua.
Aku
terlalu bodoh dan tak tau diri. Karena ternyata dialah yang sebenarnya pantas
untuk kau cintai, yang pantas untuk kau cari.
Namun, salahkah
aku yang tak menginginkan kata cinta darimu yang sebenarnya masih menyimpan
rindu yang bukan untukku?
Salahkah
aku yang menginginkan cinta seperti dulu tanpa ada jejak yang membekas di
hatimu?
Tanpa ada
dia yang membuatku mundur dan menghilang dari hidupmu.
Pantasnya
kamu mencintai yang juga cintai dirimu, cinta kamu.
Semoga
saja kan kau dapati, hati yang tulus mencintaimu, tapi bukan aku.
Meski ku
memohon dan meminta hatimu, jangan pernah tinggalkan dirinya.
Bila saat
nanti aku jauh, kuharap kau mengerti, kuharap kau sadari.
Bila
berat melupakan aku, pelan-pelan saja.
Tak
pernah ku mencoba dan tak ingin ku mengisi hatiku dengan cinta yang lain.
Dan ku
beruntung sempat memilikimu :)
0 comments: