Bila masih ada yang tersisa.
Posted in aku dan kamu, entah, for you, galau, menye, persinggahan
“Bila Masih Ada Yang Tersisa”
Aku telah lama bertahan di sini. Entah seberapa kuat cinta memisahkan kita, atau seberapa lemah aku yang berjuang sendiri demi cinta yang telah sampai di ujung kerapuhan.
Dulu memang ada satu, yang ku anggap segalanya. Dan sampai sekarang aku masih menganggap seolah tak ada yang lain yang bisa sepertinya. Namun aku meragu, aku ingin sekali meminta Tuhan memberikan jawaban dari semua pertanyaanku.
Aku memang menyisakan satu tempat di hati yang mungkin telah lama rapuh ini, hanya untuk satu yang ku percaya bisa mengubahku. Dan itu hanya untukmu. Tapi adilkah bila di hatimu bukan hanya ada aku? Adilkah bila aku hanya mendapat sebagian dari cinta yang kau bagi selain untukku? Atau salahkah aku yang menginginkan aku yang jadi nomor satu? Salahkah aku yang tak ingin ada cinta lain selain cintaku? Jika memang semua itu salah, beritahu aku. Aku hanya ingin jadi yang terbaik untukmu.
Keterbatasanku membuatmu lelah dan tak lagi ingin menepati janji yang dulu pernah terucap dari mulut manismu. Yang katamu kamu tak akan lagi meninggalkanku. Katamu aku yang terakhir untukmu. Katamu aku selamanya untukmu.
Bukankah semua ini hanya perjalanan, Sayang? Bukankah manusia tak ada yang sempurna? Dan tak selamanya aku akan bisa menjadi apa yang kau minta. Namun aku punya cinta yang tak semua orang punya. Aku punya cinta yang tak sembarang hati akan mendapatkannya.
Kau yang mengajariku bagaimana menyikapi semua ini, saatku terjatuh di kesalahan yang sama. Saat semua harapan perlahan sirna. Dan kau yang membuatku mengerti, di mana harus ku kembali. Saat tak ada lagi yang memahami. Namun apa yang terjadi? Yang kubutuhkan tak lagi peduli, yang kupercayakan mampu jadi penyemangatku, tak lagi menganggapku nomor satu.
Aku hanya ingin mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hakku. Hak karena kau telah memilihku. Apa kau memilihku hanya untuk menitipkan luka lalu pergi begitu saja? Atau kau memilihku agar terlihat seolah tak mau kalah dari cinta yang tlah berpaling darimu demi orang lain?
Aku ini apa?
Di matamu aku ini siapa?
Apa aku ini hanya persinggahan?
Apa aku ini hanya pengisi kekosonganmu saja?
Aku juga punya hati, sama sepertimu. Yang sakit bila terkhianati. Yang tersiksa bila ternyata yang kujadikan segalanya, masih menjadikan masalalunya film terbaik dalam hidupnya. Dan yang terluka, bila yang tersayang, justru menyayangi orang lain.
Katakan, Sayang. Katakan bila masih ada yang tersisa untukku. Meski setitik, namun ku coba menerima. Katakan bila kau masih membutuhkanku. Meski ku bukan segalanya, tapi ku akan tetap tinggal. Katakan bila memang aku tak pantas untukmu. Meski tak rela, namun ku kan mundur. Katakan, bila kehadiranku adalah mimpi buruk untukmu dan cintamu, meski sakit namun ku kan menjauh. Dan hilang.
Maafkan aku yang menjadikanmu segalanya untukku.
Aku telah lama bertahan di sini. Entah seberapa kuat cinta memisahkan kita, atau seberapa lemah aku yang berjuang sendiri demi cinta yang telah sampai di ujung kerapuhan.
Dulu memang ada satu, yang ku anggap segalanya. Dan sampai sekarang aku masih menganggap seolah tak ada yang lain yang bisa sepertinya. Namun aku meragu, aku ingin sekali meminta Tuhan memberikan jawaban dari semua pertanyaanku.
Aku memang menyisakan satu tempat di hati yang mungkin telah lama rapuh ini, hanya untuk satu yang ku percaya bisa mengubahku. Dan itu hanya untukmu. Tapi adilkah bila di hatimu bukan hanya ada aku? Adilkah bila aku hanya mendapat sebagian dari cinta yang kau bagi selain untukku? Atau salahkah aku yang menginginkan aku yang jadi nomor satu? Salahkah aku yang tak ingin ada cinta lain selain cintaku? Jika memang semua itu salah, beritahu aku. Aku hanya ingin jadi yang terbaik untukmu.
Keterbatasanku membuatmu lelah dan tak lagi ingin menepati janji yang dulu pernah terucap dari mulut manismu. Yang katamu kamu tak akan lagi meninggalkanku. Katamu aku yang terakhir untukmu. Katamu aku selamanya untukmu.
Bukankah semua ini hanya perjalanan, Sayang? Bukankah manusia tak ada yang sempurna? Dan tak selamanya aku akan bisa menjadi apa yang kau minta. Namun aku punya cinta yang tak semua orang punya. Aku punya cinta yang tak sembarang hati akan mendapatkannya.
Kau yang mengajariku bagaimana menyikapi semua ini, saatku terjatuh di kesalahan yang sama. Saat semua harapan perlahan sirna. Dan kau yang membuatku mengerti, di mana harus ku kembali. Saat tak ada lagi yang memahami. Namun apa yang terjadi? Yang kubutuhkan tak lagi peduli, yang kupercayakan mampu jadi penyemangatku, tak lagi menganggapku nomor satu.
Aku hanya ingin mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hakku. Hak karena kau telah memilihku. Apa kau memilihku hanya untuk menitipkan luka lalu pergi begitu saja? Atau kau memilihku agar terlihat seolah tak mau kalah dari cinta yang tlah berpaling darimu demi orang lain?
Aku ini apa?
Di matamu aku ini siapa?
Apa aku ini hanya persinggahan?
Apa aku ini hanya pengisi kekosonganmu saja?
Aku juga punya hati, sama sepertimu. Yang sakit bila terkhianati. Yang tersiksa bila ternyata yang kujadikan segalanya, masih menjadikan masalalunya film terbaik dalam hidupnya. Dan yang terluka, bila yang tersayang, justru menyayangi orang lain.
Katakan, Sayang. Katakan bila masih ada yang tersisa untukku. Meski setitik, namun ku coba menerima. Katakan bila kau masih membutuhkanku. Meski ku bukan segalanya, tapi ku akan tetap tinggal. Katakan bila memang aku tak pantas untukmu. Meski tak rela, namun ku kan mundur. Katakan, bila kehadiranku adalah mimpi buruk untukmu dan cintamu, meski sakit namun ku kan menjauh. Dan hilang.
Maafkan aku yang menjadikanmu segalanya untukku.
0 comments: