Tuesday, August 19, 2014

0

(Heaven) will tell you, Someday

Posted in , , , , ,
Untukmu, maaf bila aku mengganggu tidurmu malam ini.



Hari ini aku mendapati seulas senyum di bibirku. Akankah kamu tahu? Kebahagiaan tiba-tiba saja menyergapku, hingga membuatku lupa detik-detik yang berlalu, kubiarkan hanya dengan menatap gambar diri di balik foto yang terpajang begitu indah pada jejaring sosialmu.

Namun bisakah kamu rasakan bagaimana bahagia yang bercampur dengan luka lama yang perlahan hadir kembali saat aku menyadari apa yang telah berlalu saat ini? Penuh penyesalan. Luka yang mengering telah tergores kembali. Menyadari saat-saat itu—saat masih bisa kulalui waktu bersamamu, hingga sampai saat ini—saat jarak menghalangi takdirku untuk membawamu kembali di sini, rasa itu masih tersimpan rapat tanpa ada yang berani menjamahnya.

Adakah wanita yang begitu mencintaimu hingga mampu memendam perasaannya begitu dalam selama bertahun-tahun selain diriku? Katakan, adakah yang lebih bodoh dari itu? Karena yang kutahu justru kamu selalu mengikatkan hatimu pada wanita pilihanmu walau pertemuanmu dengannya tak bisa kaubandingkan dengan kebersamaanmu denganku. Kamu melakukannya dengan benar. Aku tak berhak menanyakan alasannya kepadamu karena cinta tak dapat diukur dengan waktu, itu 'kan yang akan kamu katakan? Aku terlalu memaksakan perasaan yang sama hadir dari dirimu. Aku terlalu berkhayal jika membuatmu mampu berpaling dari wanita lain lalu mencintaiku tanpa ada nama lain.

Tidak, teman, aku tidak akan meminta apapun darimu saat ini. Jarak dan waktu telah memberiku berjuta pelajaran bahwa cinta tak bisa menjadi alasan untukku agar tetap mencintai orang yang tak bisa mencintaiku. Aku harus melepas segala belenggu itu. Ya, hanya dengan mencintai orang lain. Menemui hati baru untuk dicintai—tentu yang berbalik mencintaiku. Aku sudah bebas menaruh hati pada siapapun, dan kuharap bukan padamu lagi. Jadi kamu tidak perlu khawatir aku akan kembali lagi ke kehidupanmu, lalu membuat keruh semua jalan hidupmu. Tidak, aku tidak akan setolol dahulu.

Hei, aku lancang menuliskan ini sehingga aku lupa menanyakan bagaimana keadaanmu sekarang. Ya, kutahu kamu akan selalu baik-baik saja. Bukankah senyum manis pada wajah tampanmu itu telah menjawab pertanyaanku? Ya, tampan, laki-laki yang dahulu tersenyum begitu polos kini menjelma menjadi pria dewasa yang mengerti problematika cinta. Bolehkah aku bertanya berapa tinggimu saat ini? Mungkin jika aku berada di sampingmu, aku akan mendongak jika berbicara denganmu. Padahal saat terakhir kamu bersamaku, tinggi kita masih sama. Ah, apa baru saja aku mengkhayal lagi? Bahkan selama denganku kita tak pernah saling berucap kata. Apa lagi untuk sekadar menyapamu, akan menjadi harga yang mahal untukku mendapatkan balasan atas senyum sapa itu. Dan berada di sampingmu, sungguh mungkin kau menganggapku berbohong bisa membandingkan tinggiku dengan tinggimu saat itu, bahkan untuk membuang jarak pun sama sekali tidak kita lakukan. Bukan, tidak kamu lakukan, aku yang selalu berusaha melakukannya, namun kau kembali mencipta jarak. Menjauh pergi.

Terkadang hidup memang lucu, teman. Seperti rindu yang menyeruak dari palung jiwaku, membisikkan namamu, namun tak terdengar sayup ke dalam telingamu.

Lalu bagaimana caranya agar rindu ini tersampaikan? Mungkin semua orang akan berkata; selagi ada orangnya, sampaikan saja, apa susahnya! Namun bagiku, itu hal sulit. Sesulit saat aku harus kembali menyadari bahwa perasaanmu sesungguhnya hanya kamu beri pada wanita dengan paras cantik dan rambut tergerai lembut itu, dan bukan dengan gadis cupu dan kutu buku sepertiku. Dengan berkata rindu pun kau akan risih mendengarnya.

Kamu tidak salah. Itu hal benar. Aku tidak akan menyalahkanmu, aku hanya menyesali mengapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tak mungkin mencintaiku.

Kamu tidak perlu merasa bersalah. Memendam rasa selama bertahun-tahun sudah menjadi pilihanku saat itu, jadi tak perlu kaukhawatirkan karena pada akhirnya aku yang akan menanggung semua beban itu. Aku terbebani dengan semua sesal yang bertubi-tubi hadir. Entah karena melihatmu menaruh hati padanya, entah karena aku tak kunjung menemui jalan untuk kembali lagi bersama, atau karena aku telah menghabiskan waktu untuk menaruh rindu di atas namamu—yang kutahu itu salah.

Dan mungkin tak bisa lagi kuhindari, semua telah terjadi tanpa bisa kuatasi. Aku menyerah meminta Tuhan agar aku bisa kembali masuk ke dalam sebuah kisah masa lalu yang indah. Ada aku dan kamu. Apa kau meminta hal yang sama kepada Tuhan? Tentu, karena kau ingin menemui wanita yang kaucintai yang kini telah meninggalkanmu jauh. Jauh, melebihi diriku. Jauh lebih menyakitkan dibanding kehilangan diriku. Kamu merindukannya, bukan?

Teman, kali ini aku memohon. Aku tak meminta macam-macam, hanya sediakanlah telingamu beberapa menit saja. Atau rasakan bagaimana bait-bait dalam lagu ini bisa menyentuh tepat pada kunci di hatimu. Tidak, aku tidak akan membukanya. Cukup, kau yang berhak atas segalanya—memberikan kunci kepada siapapun yang kaukehendaki. Aku hanya ingin merasakan cinta yang telah lekang oleh waktu dan terbuang oleh jarak, dan terhapus oleh takdir. Yang pada awalnya hanya kamu satu-satunya yang kuinginkan, mungkinkah setelah kamu pergi, kau masih tetap yang kuinginkan?

"Heaven will tell you, someday."

Oh - thinkin' about all our younger years
There was only you and me
We were young and wild and free

Now nothin' can take you away from me
We've been down that road before
But that's over now
You keep me comin' back for more

Baby you're all that I want
When you're lyin' here in my arms
I'm findin' it hard to believe
We're in heaven
And love is all that I need
And I found it there in your heart
It isn't too hard to see
We're in heaven

Oh - once in your life you find someone
Who will turn your world around
Bring you up when you're feelin' down
Ya - nothin' could change what you mean to me
Oh there's lots that I could say
But just hold me now
Cause our love will light the way

Baby you're all that I want
When you're lyin' here in my arms
I'm findin' it hard to believe
We're in heaven
And love is all that I need
And I found it there in your heart
It isn't too hard to see
We're in heaven

I've been waitin' for so long
For something to arrive
For love to come along

Now our dreams are comin' true
Through the good times and the bad
Ya - I'll be standin' there by you

Boyce Avenue ft. Megan Nicole - Heaven








Dari temanmu yang cupu—dan pengecut.
Venice van Java, 2014, 19th August. 02:09 p.m.

0 comments: