last letter for you
Posted in Letters to you
Aku paling benci mengatakan semua ini,
bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Andai aku bisa merubah takdir, takkan
kubiarkan ada perpisahan terjadi di antara kita.
Dan aku sangat benci mengakuinya, aku yang
menginginkan semua ini terjadi.
Walau hati ini tak sanggup, dan takkan
pernah bisa, tapi aku harus pergi.
Aku lelah seperti ini, aku lelah mencintai
tanpa dicintai.
Aku lelah bila harus terus mengerti tanpa
dimengerti.
Apalagi saat aku tau, cintamu bukan
untukku.
Tapi untuk dia yang telah lama di hatimu.
Mengapa dulu kita bertemu?
Mengapa dulu kau mencintaiku?
Mengapa kau biarkan aku membalas cintamu?
Tanpa kita sadari, rasa ini sudah terlanjur
tumbuh di antara kita.
Dan saat aku mencoba menutup hati ini untuk
yang lain, yang tersisa hanya kamu.
Saat aku yakin, hanya kamulah yang mampu
membuatku mengerti arti cinta yang sebenarnya. Dan dengan tanpa alasan
tiba-tiba kau hapus semua rasa ini.
Kau biarkan aku terluka karena sikapmu, dan
semua saat kau bilang kamu masih mencintainya.
Pernahkah sedikit saja kau mengerti
perasaanku?
Hati ini kembali menjadi serpihan-serpihan
yang dulu pernah kau hancurkan, dan sempat kau satukan lagi menjadi hati yang
utuh, dengan cintamu.
Kau tinggalkanku, demi cinta yang telah
melukaimu.
Sekeras hati aku mencoba bertahan di sini
untukmu, untuk cinta kita.
Tapi aku tak bisa, aku tak bisa bila hanya
aku yang berjuang mempertahankan semua.
Tanpa ku tau, kamu lebih memilih kembali
padanya dan meninggalkanku yang masih menjaga separuh cinta darimu.
Memang tak seharusnya aku ada di antara
kalian.
Di antara cinta yang lama tumbuh dan takkan
mati meski ada cinta yang lebih bisa menguatkanmu.
Seharusnya dulu, tak ku biarkan kamu
mencintaiku!
Tapi aku bisa apa? Aku sama sekali tak bisa
menyalahkan perasaan ini.
Dan kini tiba saat aku akan mengakhiri
semua cukup sampai di sini.
Aku tak pernah menyangka kisah kita akan
berakhir begini saja.
Yang ku kira akan indah selamanya.
Aku pernah berfikir, dan meminta kepada
Tuhan agar kembali ke bulan Desember.
Takkan pernah ku biarkan takdir
mempertemukan kita.
Tapi aku salah, mengenalmu adalah bahagia
untukku.
Mencintaimu adalah hal terindah yang pernah
aku rasakan.
Dan cintamu, adalah hal terindah yang
pernah aku inginkan, ada di hidupku.
Namun semua ini harus berakhir,
Terlambat aku menyadari, bahwa cintamu
takkan pernah ada untukku
Maafkan aku yang tak sempurna
Maafkan aku yang tak bisa menjadi
penggantinya
Maaf bila rasa ini terlanjur ada di sini,
yang tak bisa hilang meski ku tau, kau telah pergi meninggalkanku untuk memilih
cinta yang kamu inginkan.
Maafkan bila aku mencintaimu.
Pergilah cintaku, cari apa yang hatimu mau.
Tinggalkan aku di sini bersama luka yang
kau beri untukku.
Cintailah dia yang ada di hatimu.
Dan jangan kau biarkan dia merasakan semua
yang aku rasakan.
Karena rasanya sangat sakit.
Terimakasih untuk cinta dan luka yang kamu
berikan untukku
Terimakasih sempat memberiku ruang terindah
di hatimu.
Tentang cinta yang dulu ada di antara kita,
takkan pernah ku biarkan hilang dan akan selalu ku jaga, meski harus tanpamu
Kenanglah semua, semua yang pernah kita
lewati, dulu :)
0 comments: