Strange Story
Posted in Cerpen, my herro, my story
Doc. 2010
”Strange
Story”
tika-rifka
my hero |
Cinta memang nggak selalu indah ..
Memang semua terasa indah pada awalnya
Bahkan sangat bahagia saat ada di
sampingnya
Serasa nggak mau lepas dari dekapannya
Rasa
ini memang indah , saat hari-hariku aku jalani bersamanya . Ya , dia my
handsome. Aku bisa merasakan indahnya dicintai indahnya jatuh cinta saat
dia hadir dalam hidupku .
Hari
ini indah , seindah apa yang aku rasain sekarang. Aku berjalan lambat, bersama
semilir-semilir angin yang menerbangkan dedauan kering di antara wangi
bunga-bunga yang saling bermekaran. Aku berhenti di sini. Bunga-bunga ini, yang
menjadi saksi terucapnya janji setia my
handsome. Janji untuk selalu menyayangiku, itu katanya.
Haha,
sangat indah waktu itu. Dan tiba-tiba pandanganku tertuju pada suatu tempat,
pada sebuah bangku besi yang di sana ada dua remaja yang sedang asyik menjalin
cinta. Canda tawa mereka sama persis seperti yang aku dan my handsome pernah lakukan. Ya, aku bisa merasakannya. Laki-laki itu
sama seperti my handsome.
Tiba-tiba
laki-laki itu memandang ke arahku. Aku tersentak. Tatapannya sangat tajam,
seakan-akan aku salah telah melihatnya. Tapi, bukan takut yang aku rasa, bukan
aku yang seharusnya salah ! Aku sangat marah ! Marah ! Kecewa !
Aku
berlari ke sebuah bangku di bawah pohon tua di belakang sekolah. Jauh dari
cowok brengsek itu! Di sini aku luapkan
semuanya. Aku menangis. Perasaanku kacau. Hatiku hancur menjadi serpihan-serpihan
yang terluka.
Apa
yang baru saja aku lihat? Dia, .. my
handsome .. Aaargghh! Aku nggak kuat lagi menahan ini semua. Aku benci
dunia ini! Aku benci my handsome !!
Aku
nggak habis fikir, dia yang selama ini tulus ku cinta, ku percaya. Tega
mengkhianatiku. Meluluhkan harapan yang sudah lama aku inginkan.
Apa ini yang namanya cinta ? apa ini
janji setia? Bohong!
Aku
terlamun, mataku menatap ke arah pohon tua itu dengan pandangan kosong.
Airmataku masih mengalir di pipiku. Namun tiba-tiba, tangan halus menyentuh
pundakku. Aku tersentak. Lamunanku buyar.
”Kamu
kenapa?” Suara halus pun terdengar persis di sampingku. Aku hanya bisa membisu,
dan menatap kedua matanya. My herro,
dia datang saat hati ini luluh lantak.
”Kalau ada
masalah cerita dong sama aku,” sesekali my
herro tertawa renyah. Aku terdiam lagi. Tak ada yang lucu dari kata-kata my herro. Hanya semakin membuatku
mengalirkan airmata semakin banyak.
Lalu
my herro menatapku, kedua tangannya
menyentuh pipiku,”Ka.. kamu nggak napa-napa kan?” My herro kebingungan. Aku bisa melihat semua dari sinar matanya. Tapi sungguh,
satu patah kata pun tak keluar dari mulutku.
Tiba-tiba, ada
yang berubah dengan raut mukanya. Dia seperti orang kesurupan, matanya seperti
setan yang hendak membunuh orang. Dia berdiri, tangannya mengepal. Lalu
beranjak pergi.
Apa
yang aku fikirkan! Apa yang akan dilakukannya.
Bersambung, udah gitu aja.
0 comments: