Showing posts with label ekonomi kreatif. Show all posts

Saturday, February 6, 2016

0

Menuju Raksasa Dunia Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Sumber Daya Manusia Berkualitas Tinggi

Posted in , , , , , , , ,

Asean Economic Community [pict from Google]

Menurut Faisal Basri, syarat negara maju; struktur ekonomi tangguh, perekonomian berdaya saing, sumber daya manusia yang berkualitas, ketersediaan insfrastruktur, dan kemampuan pembiayaan pembangunan. Indonesia mulai mengantongi beberapa syarat, namun membutuhkan beberapa pemikiran cemerlang dalam menyusun strategi agar tak salah jalan. Terutama dalam hal pengelolaan sumberdaya manusia (SDM).

Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara maju pada tahun 2025-2030. Cukup menarik, karena Indonesia memiliki tiga pilar utama, yaitu SDM, Industri, dan Pertanian. Sudah tersedia cukup luas sektor industri dan pertanian, masalahnya terletak pada bagaimana menjadikan SDM unggul dalam mengolah kedua pilar lain yang dapat mendongkrak Indonesia agar sejajar dengan negara maju lainnya.

Namun, berpotensi saja tidak cukup. Indonesia punya visi, terkecuali menjadi nol jika tanpa implementasi. Setidaknya, untuk revolusi menujunegara maju, penduduknya harus  hidup modern merata, perusahaan-perusahaan masuk dalam fortune 500 companies.

Pendidikan merupakan jembatan menuju terpenuhinya kualitas sumberdaya manusia itu.

Saturday, October 10, 2015

0

Yang Tangguh yang Berkarya: Lima Senti Menuju Resilient City

Posted in , , , , , ,



Menjadi bagian dari 100 Resilient City Program, yaitu program dan jaringan kota-kota di dunia yang bekerja sama untuk menyusun dan mewujudkan ketahanan kota, memeberikan tantangan tersendiri bagi Kota Semarang dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Semarang Tangguh. Semarang merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mewakili Indonesia menjadi salah satu dari 100 kota tangguh di dunia!

100 RC atau sebutan untuk 100 Resilient City, merupakan inisiasi dari The Rockefeller Foundation, bertujuan untuk meningkatkan kota dalam ketahanan menghadapi guncangan secara fisik maupun sosial. Hal ini tentunya memberikan kesempatan emas bagi Kota Semarang untuk bergabung bersama kota-kota besar di dunia dalam membuka jaringan seluas-luasnya, membangun kolaborasi, hingga mencapai inovasi dalam menangani berbagai persoalan yang diakibatkan oleh perkembangan kota itu sendiri.

Hal ini diharapkan Semarang dapat menghadapi persoalan-persoalan yang masih saja terjadi, salah satunya adalah tingginya tingkat kemiskinan, atau tidak meratanya status sosial. Akibatnya, keadaan ekonomi menjadi pergolakan sebagai penyebab arus pergerakan pembangunan berkelanjutan menjadi seret.

Lha iya, bagaimana tidak? Yang kaya semakin kaya, yang miskin apa kabarnya?

Sejauh ini bangsa Indonesia telah mengenal adanya Ekonomi Kreatif. Bahkan sebelum negara ini lahir, Ekonomi Kreatif telah terlebih dulu lahir di peradaban. Dari empat tahapan pembangunan ekonomi, ekonomi kreatif berada pada gelombang keempat setelah ekonomi pertanian, industri, dan informasi. Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan pemanfaatan ilmu teknologi.

Sejarahnya kurang lebih seperti ini.