Showing posts with label Resilient City. Show all posts

Saturday, October 10, 2015

0

Yang Tangguh yang Berkarya: Lima Senti Menuju Resilient City

Posted in , , , , , ,



Menjadi bagian dari 100 Resilient City Program, yaitu program dan jaringan kota-kota di dunia yang bekerja sama untuk menyusun dan mewujudkan ketahanan kota, memeberikan tantangan tersendiri bagi Kota Semarang dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Semarang Tangguh. Semarang merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang mewakili Indonesia menjadi salah satu dari 100 kota tangguh di dunia!

100 RC atau sebutan untuk 100 Resilient City, merupakan inisiasi dari The Rockefeller Foundation, bertujuan untuk meningkatkan kota dalam ketahanan menghadapi guncangan secara fisik maupun sosial. Hal ini tentunya memberikan kesempatan emas bagi Kota Semarang untuk bergabung bersama kota-kota besar di dunia dalam membuka jaringan seluas-luasnya, membangun kolaborasi, hingga mencapai inovasi dalam menangani berbagai persoalan yang diakibatkan oleh perkembangan kota itu sendiri.

Hal ini diharapkan Semarang dapat menghadapi persoalan-persoalan yang masih saja terjadi, salah satunya adalah tingginya tingkat kemiskinan, atau tidak meratanya status sosial. Akibatnya, keadaan ekonomi menjadi pergolakan sebagai penyebab arus pergerakan pembangunan berkelanjutan menjadi seret.

Lha iya, bagaimana tidak? Yang kaya semakin kaya, yang miskin apa kabarnya?

Sejauh ini bangsa Indonesia telah mengenal adanya Ekonomi Kreatif. Bahkan sebelum negara ini lahir, Ekonomi Kreatif telah terlebih dulu lahir di peradaban. Dari empat tahapan pembangunan ekonomi, ekonomi kreatif berada pada gelombang keempat setelah ekonomi pertanian, industri, dan informasi. Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan pemanfaatan ilmu teknologi.

Sejarahnya kurang lebih seperti ini.

0

Sustainabling Development melalui Konservasi Pesisir Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Semarang Tangguh (100 Resilient City)

Posted in , , , , , , , , , ,


Kota Semarang yang merupakan Ibu Kota Jawa Tengah terletak antara garis 6°50′ – 7°10′ LS dan garis 109°35 – 110°50′ BT. Topografi Kota Semarang terletak antara 0,75 – 348,00 di atas garis pantai (Semarang).  

Secara administratif, di wilayah pesisir kota Semarang terdapat 4 (empat) kecamatan yakni Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara dan Genuk dan 14 (empat belas) desa / kelurahan. Wilayah ini umumnya dimanfaatkan sebagai pelabuhan, daerah industri, perumahan penduduk dan sebagainya. Khusus di wilayah desa/kelurahan yang dominan sebagai pemukiman penduduk umumnya dicirikan dengan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai, terkesan kumuh dan sangat rentan terhadap bencana alam khususnya banjir rob.

Menjadi kota dengan sebutan Venice van Java yang diberikan pada zaman penjajahan Belanda, karena Semarang mempunyai kanal dan kali yang menjadi sarana transportasi dari laut menuju perkotaan. 

Faktanya, berkebalikan dengan makna yang diharapkan dari pemberian julukan tersebut, Semarang justru semakin terancam akan kehilangan daerah pesisir dan perairannya. Hal ini dikarenakan pembangunan yang kurang terstruktur, sehingga sebagian besar kontruksinya telah menutupi wajah sungai. Kali-kali yang menjadi ikon di sepanjang kota pun telah tertutupi oleh sedimen. Banjir rob karena limpasan air pasang laut tak luput menjadi salah satu faktor utama penyebab kerusakan biodiversitas pesisir dan laut Semarang. Namun yang menjadi dasar permasalahan adalah kurangnya kesadaran serta dangkalnya inovasi dan skill dari penduduknya yang mencapai dua juta itu akan pentingnya menjaga kelestarian alam pesisir dan laut agar dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang berkelanjutan tanpa harus mengurangi citra alami ekosistem itu sendiri.

Semarang one of 100 Resilient Cities. Sumber: google.com

Salah Satu komitmen kota Semarang untuk bisa beradaptasi dan tumbuh di antara permasalahan dan tantangan-tantangan itu adalah dengan menjadi bagian dari 100 Resilient Cities (100RC) Program, yaitu program dan jaringan kota-kota dunia yang bekerja sama untuk menyusun dan mewujudkan ketahanan kota. Semarang menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang menjadi bagian dari program ini, Semarang akan berdampingan dengan 99 kota lainnya dari 5 benua seperti San Fransisco, Rio De Jeneiro, Barcelona, Medellín, Porto alegre, Bristol, Glasgow, Rotterdam, Roma, dan lain-lain.

Kesempatan emas itu membuka peluang bagi Kota Semarang untuk dapat membangun jaringan, berbagi informasi, kolaborasi serta mempraktikkan berbagai inovasi dalam penanganan persoalan yang diakibatkan perkembangan kota.