Hanya Kamu
Posted in Letters to you
Dulu aku pernah bilang,
Aku takkan pernah berhenti berharap jika memang itu bisa membuatmu kembali padaku. Ternyata kesunyianlah, dan kesabaran yang membawamu kembali di sini. Tapi kau juga membawa cinta yang dulu hanya untukku.
Aku bingung, aku tak tau apa yang harus aku lakukan saat kusadar, kini kau di sisiku lagi.
Sempat ada ragu.
Haruskah kubiarkan semua berjalan apa adanya? Seperti air yang mengalir, yang dulu sempat terhenti karna batu besar yang menghalanginya. Ataukah ku hempas semua cintamu? Dan membiarkanmu mencari cinta yang lebih sempurna dari cintaku.
Tapi aku tak pernah bisa.
Aku tak bisa menutupi kebohonganku, bahwa aku masih mencintainya.
Aku masih menyimpan rasa yang sudah terlanjur tumbuh di hati ini, dan yang mati bila tanpamu.
Akupun tak pernah menyadarinya, aku akan dapatkan cintamu kembali di sini. Yang ku kira takkan ada lagi, yang ku kira telah mati dan yang ku kira hanya sesaat trus menghilang.
Aku juga tak pernah mengerti, tuluskah cintamu untukku? Atau akulah tempatmu berlari saat kesunyian dan keterpurukan yang datang menghampirimu, saat cinta yang dulu kamu banggakan, cinta yang bahkan membuatmu rela tinggalkan aku di sini demi dia. Yang kini menggores luka di hatimu.
Aku tak mengerti, namun aku mencoba mengerti. Aku coba pahami. Aku belajar menjalani semua dan tak peduli seburuk apapun yang akan terjadi padaku suatu saat nanti, karena memang aku mencintainya.
Tapi aku bukan aku yang dulu lagi. Aku sadar, waktu telah mengubahku. Kesunyian dan kesakitan yang kau berikan dulu, membuatku sadar banyak hal.
Kamu yang mengajariku untuk bisa menerima semua kenyataan.
Kamu yang mengajariku untuk lebih berani mengungkapkan semua rasa yang bahkan telah ku pendam dalam-dalam.
Kamu yang mengajariku dewasa.
Maaf jika aku bukanlah aku yang dulu lagi.
Tapi yakinlah, cinta ini masih sama seperti yang dulu. Yang tak pernah peduli siapapun kamu, cinta yang menerima semua kekuranganmu. Yang menguatkan kita untuk tetap melangkah.
Tapi aku juga tak melihat kamu yang dulu lagi. Kamu telah berubah.
Entah apa yang membuatmu lebih tertutup dari apa yang pernah kamu lakukan dulu, saat bersamaku. Bahkan aku sering kehilangan waktuku untuk bisa bersamamu.
Dan cintamu itu, yang tak mungkin bisa kamu lupakan, membuatku tak pernah bisa merasakan cinta yang utuh darimu.
Ataukah ada cinta yang lain, selain cintaku dan cintanya? Cinta yang baru yang mungkin lebih sempurna yang bisa membuatmu merasa lebih berarti?
Aku tak tau, sama sekali tak tau.
Namun kamu perlu tau satu hal, aku selalu mencoba mengerti semua keadaanmu. Aku akan mencoba mengerti apa yang kamu rasakan, karena aku yakin, masih ada cinta di hatimu, entah cinta siapa.
Aku hanya ingin kamu selalu ada untukku. Aku ingin kamu buktikan jika memang benar-benar mencintaiku apa adanya. Dan aku ingin, hanya aku, hanya aku yang ada di hatimu.
Aku hanya minta sedikit perhatianmu saja. Seperti saat kamu mengejarku dulu, berusaha mendapatkan tempat di hatiku.
Tapi aku sadar, akupun tak ingin merusak apa saja yang menjadi bahagiamu. Termasuk bahagia karena cinta yang bukan dariku.
Tapi tolong mengerti aku, semua kulakukan hanya untukmu. Lihatlah betapa kumencoba menjadi yang terbaik untukmu.
Terus ku mencoba, semampuku.
Bahkan saat ada cinta yang datang menghampiriku, yang mencoba untuk membuatku lupa semua masalah-masalah yang terjadi di antara kita, aku hempas semua. Karena aku yakin tak ada cinta yang sepertimu, dan aku tetap pada pendirianku, menyisakan ruang di hatiku, hanya untukmu.
Di hati ini hanya ada kamu.
Selamanya akan ada kamu, takkan ada cinta yang lain, sampai nanti saat kau akan merubah semuanya.
Namun hanya ini yang ingin aku tanyakan padamu, adakah aku di hatimu?
Aku takkan pernah berhenti berharap jika memang itu bisa membuatmu kembali padaku. Ternyata kesunyianlah, dan kesabaran yang membawamu kembali di sini. Tapi kau juga membawa cinta yang dulu hanya untukku.
Aku bingung, aku tak tau apa yang harus aku lakukan saat kusadar, kini kau di sisiku lagi.
Sempat ada ragu.
Haruskah kubiarkan semua berjalan apa adanya? Seperti air yang mengalir, yang dulu sempat terhenti karna batu besar yang menghalanginya. Ataukah ku hempas semua cintamu? Dan membiarkanmu mencari cinta yang lebih sempurna dari cintaku.
Tapi aku tak pernah bisa.
Aku tak bisa menutupi kebohonganku, bahwa aku masih mencintainya.
Aku masih menyimpan rasa yang sudah terlanjur tumbuh di hati ini, dan yang mati bila tanpamu.
Akupun tak pernah menyadarinya, aku akan dapatkan cintamu kembali di sini. Yang ku kira takkan ada lagi, yang ku kira telah mati dan yang ku kira hanya sesaat trus menghilang.
Aku juga tak pernah mengerti, tuluskah cintamu untukku? Atau akulah tempatmu berlari saat kesunyian dan keterpurukan yang datang menghampirimu, saat cinta yang dulu kamu banggakan, cinta yang bahkan membuatmu rela tinggalkan aku di sini demi dia. Yang kini menggores luka di hatimu.
Aku tak mengerti, namun aku mencoba mengerti. Aku coba pahami. Aku belajar menjalani semua dan tak peduli seburuk apapun yang akan terjadi padaku suatu saat nanti, karena memang aku mencintainya.
Tapi aku bukan aku yang dulu lagi. Aku sadar, waktu telah mengubahku. Kesunyian dan kesakitan yang kau berikan dulu, membuatku sadar banyak hal.
Kamu yang mengajariku untuk bisa menerima semua kenyataan.
Kamu yang mengajariku untuk lebih berani mengungkapkan semua rasa yang bahkan telah ku pendam dalam-dalam.
Kamu yang mengajariku dewasa.
Maaf jika aku bukanlah aku yang dulu lagi.
Tapi yakinlah, cinta ini masih sama seperti yang dulu. Yang tak pernah peduli siapapun kamu, cinta yang menerima semua kekuranganmu. Yang menguatkan kita untuk tetap melangkah.
Tapi aku juga tak melihat kamu yang dulu lagi. Kamu telah berubah.
Entah apa yang membuatmu lebih tertutup dari apa yang pernah kamu lakukan dulu, saat bersamaku. Bahkan aku sering kehilangan waktuku untuk bisa bersamamu.
Dan cintamu itu, yang tak mungkin bisa kamu lupakan, membuatku tak pernah bisa merasakan cinta yang utuh darimu.
Ataukah ada cinta yang lain, selain cintaku dan cintanya? Cinta yang baru yang mungkin lebih sempurna yang bisa membuatmu merasa lebih berarti?
Aku tak tau, sama sekali tak tau.
Namun kamu perlu tau satu hal, aku selalu mencoba mengerti semua keadaanmu. Aku akan mencoba mengerti apa yang kamu rasakan, karena aku yakin, masih ada cinta di hatimu, entah cinta siapa.
Aku hanya ingin kamu selalu ada untukku. Aku ingin kamu buktikan jika memang benar-benar mencintaiku apa adanya. Dan aku ingin, hanya aku, hanya aku yang ada di hatimu.
Aku hanya minta sedikit perhatianmu saja. Seperti saat kamu mengejarku dulu, berusaha mendapatkan tempat di hatiku.
Tapi aku sadar, akupun tak ingin merusak apa saja yang menjadi bahagiamu. Termasuk bahagia karena cinta yang bukan dariku.
Tapi tolong mengerti aku, semua kulakukan hanya untukmu. Lihatlah betapa kumencoba menjadi yang terbaik untukmu.
Terus ku mencoba, semampuku.
Bahkan saat ada cinta yang datang menghampiriku, yang mencoba untuk membuatku lupa semua masalah-masalah yang terjadi di antara kita, aku hempas semua. Karena aku yakin tak ada cinta yang sepertimu, dan aku tetap pada pendirianku, menyisakan ruang di hatiku, hanya untukmu.
Di hati ini hanya ada kamu.
Selamanya akan ada kamu, takkan ada cinta yang lain, sampai nanti saat kau akan merubah semuanya.
Namun hanya ini yang ingin aku tanyakan padamu, adakah aku di hatimu?
0 comments: