Untuk Berhijrah, Mengapa Harus Menunggu?
Posted in berhijrah, I Love Islam, Indonesia, karya Atika Rahma F, Muslimah, Tulisan Inspiratif
“Dunia
ini adalah perhiasan. Sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholehah.”
Begitulah bunyi H.R Muslim yang selalu mendengung-dengung di telingaku. Aku
sangat menyukai bunyi itu, dan sebagai seorang wanita sudah seharusnya aku bangga—sejak
dulu.
Aku pernah begitu menyesal dengan
masa lalu. Mengumbar aurat yang kupikir akan tampak sempurna di mata banyak
orang, namun membawaku jauh sekali dengan Sang Pencipta. Berperilaku yang tak
menunjukkan bahwa aku adalah seorang wanita dan aku ini muslimah. Terutama aku
seharusnya adalah sebaik-baiknya perhiasan itu.
Dengan aku membiarkan helai demi
helai rambutku terurai diterpa angin begitu serakah, sama saja aku membiarkan
otakku mendidih di dalam panasnya api neraka yang tak sebanding dengan apa yang
sering kukeluhkan di dunia. Pun sudah berapa langkah Ayah akan terseret menuju
neraka karena kesalahanku tak menutup auratku selama itu. Aku merasa sangat
menyesal.
Mungkin ini bukan tentangku. Namun
lebih pada hijrahku. Hijrah seorang yang merasa kelalaiannya membawa dampak
pada diri dan orang-orang di sekitarnya. Maka aku memutuskan untuk menutup
kepalaku dengan hijab, dan berdoa semoga selalu ada hidayah untukku.
“Kami
telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” Itulah yang membuatku
berpikir untuk selalu ingin mengerti makna apa di balik hijab yang kukenakan
ini.
Hingga pada akhirnya aku bertemu
dengan sahabat-sahabat yang menjadi anugerah terbaik yang Allah berikan
kepadaku. Bersama mereka, aku merasa pintu hatiku yang keras dapat terketuk dan
akhirnya luluh. Aku yang dahulu setiap ada perayaan menjadi pemburu fanatik
jeans kesayangan, kini beralih memilah-milah mana gamis yang mampu menutupi
yang tak seharusnya tampak. Kurentangkan hijab ke tubuhku, menutupi dada.
Kupandangi cermin dan merasa takjub dengan yang kukenakan saat ini.
Memang benar. Tanda kekuasaan Allah
memang nyata. Berhijab dengan benar akan membawa pada pengaruh yang besar. Hijab
mampu menghadirkan kebaikan. Pancaran ilmu, iman dan taqwa kepada Allah Swt. Bukan
aku ingin bersembunyi di baliknya atas dosa-dosa yang pernah kuperbuat, namun
aku ingin berlindung agar kelak tak terjadi lagi maksiat.
Aku meninggalkan hal yang dahulu
kusukai untuk sesuatu yang Allah sukai. Karena apa yang menurutku baik belum
tentu itu baik untukku. Tidak perlu menunggu hidayah datang, karena ini soal
kemantapan hati. Aku berhijrah untuk diriku sendiri, untuk keresahan hati yang
tak menginginkan orang-orang yang kucintai akan merasakan maksiat yang tak
sengaja kutanamkan kepada mereka dengan tidak berhijab.
Dengan berhijrah aku dapat
bermuhasabah atas keburukan yang kulalui di masa lalu. Aku berharap tak satu
orangpun mencaci diriku di masa itu, karena aku sudah melangkah lebih dekat
menuju-Nya. Aku berhijrah dengan memulai untuk mematuhi apa yang Allah dan
Rasulku perintahkan. Karena hidup hanya sementara, dan tugas kita hanya
beribadah dan memohonkan ampunannya.
Aku adalah seorang muslimah, dan
menjadi sholehah adalah hadiah terindah yang akan kuberikan pada orang-orang
hebat yang telah mendidikku selama ini. Memantaskan diri di jalan Allah dan tak
mengharapkan apapun kecuali ridha-Nya. Kelak akan Ia sempurnakan agamaku dengan
jalan yang telah Ia tetapkan. Menjadikanku muslimah yang berguna bagi siapapun.
Menuntunku untuk terus menggapai satu yang menjadi impian banyak muslimah, dan
untukku sendiri...
...menjadi bidadari syurga.
0 comments: