Ada Apa Dengan Cinta 2: Cinta Bukan Tentang Menunggu Purnama atau Menghapuskan Jarak, tapi Juga Menyatukan Budaya dalam Satu Genggaman
Posted in #EdisiReview, 10 Destinasi di Jogja yang harus kamu selami, AADC2, Ada Apa Dengan Cinta 2, Cinta dan Rangga, Lokalitas Jogja, lokasi syuting AADC2, The Wonderful Yogyakarta
Sebenarnya tidak terlalu
addicted banget sama film ini,
kebetulan di film pertamanya pun aku baru nonton akhir-akhir ini aja.
Maksudnya, dulu pas lagi gempar-gemparnya aku malah ketinggalan info tentang
film itu. Jadi, kesan setelah melihat film pertama ya -karena mungkin aku baru
melihatnya pas udah gede gini- sedangkan filmnya kan diputer pas tahun 2006-an
kalau nggak salah, kesannya ya cuma satu: Film-nya sedikit kekanak-kanakan alias
teenlit abis.
Terus sekarang muncul
lagi, nih. Cinta dengan segala kisah cintanya yang belum tuntas. Kupikir
awalnya memang tidak begitu tertarik, karena di film pertama aku juga agak
tidak tertarik. Namun yang membuatku terus terdorong untuk melihat film ini
adalah:
2. Soundtrack-nya bikin
melting memang. Aspek tersendiri yang kujadikan penilaian pada baper atau
tidaknya film adalah: soundtrack atau themesong.
3. Ceritanya aku banget. Yah,
nggak bisa bohong. Kenapa kamu banget?
Ada sesuatu gitu ya di tahun 2006-nya Cinta dengan 2006-nya kamu? Atau 10 tahunnya Cinta nunggu dengan 10
tahunnya kamu nunggu? :p
4. Film ini heboh.
Dan sampai sekarang, aku
mendengar kabar, bahwa Ada Apa dengan Cinta? 2 sukses mencapai angka 3.000.000
penonton di bioskop seluruh Indonesia. Berarti, aku masuk sebagai salah satu
dari data penonton yang waktu itu rela hampir 1 jam-an antri, berdesak-desakan,
sampai dikelabuhi sama penonton lain yang mau menerobos masuk ke antrian,
sampai akhirnya dapat tiket di mana jam siangnya sudah kehabisan.
Padahal Ada Apa dengan
Cinta? 2 sudah menghabiskan 4 Studio sendiri dalam penayangan bioskop di Citra
XXI Citra Land Semarang, dibanding Captain America: Civil War yang hanya
kebagian satu atau dua Studio saja. Btw, aku nonton bukan pas premier bahkan.
Bisa bayangkan bagaimana keadaan premier-nya, ya kalau hari berikutnya saja
sudah sepadat merayap begini.
Jadi, ingin langsung
tahu review dari aku?
Simak dulu, deh,
sinopsisnya bagi yang belum tahu.
SINOPSIS AADC2 VERSI SHOWBIZ.LIPUTAN6.COM
AADC 2 dibuka dengan pertemuan empat sahabat
lama. Cinta (Dian Sastrowardoyo), Maura (Titi Kamal), Carmen (Adinia Wirasti),
dan Milly (Sissy Priscilla), masing-masing membawa cerita baru. Maura telah
bersuami dan memiliki beberapa anak, Milly tengah hamil besar, sementara Cinta
akan menikah dengan kekasihnya, Trian (Ario Bayu).
Mereka
menyambut Carmen yang baru keluar dari panti rehabilitasi narkoba, dan
memutuskan untuk pergi liburan bersama ke Yogyakarta. Berempat saja, tanpa
suami dan anak mereka.
Sementara itu, ribuan kilometer dari Cinta, Rangga ternyata
mendirikan sebuah kedai kopi di tengah belantara beton kota New York. Tanpa
diduga, seorang perempuan datang ke kedainya, mengaku sebagai adik tiri Rangga.
Sang gadis muda membawa satu permintaan, agar Rangga menengok ibunya yang kini
tinggal di Yogyakarta.
Setelah lama
menimbang-nimbang, Rangga akhirnya pulang ke Tanah Air. Di Yogyakarta, Carmen
dan Milly tak sengaja bertemu dengan Rangga. Setelah diskusi panjang, mereka
akhinya memutuskan untuk memberitahu hal ini pada Cinta.
Semula
menolak, Cinta akhirnya setuju untuk bertemu dengan Rangga. Niatnya, adalah
untuk menamatkan semua urusan yang ada di antara mereka. Cinta butuh kejelasan,
mengapa sembilan tahun sebelumnya, Rangga tiba-tiba menghilang begitu saja
tanpa kabar berita.
Di luar plot utama
mengenai cerita Rangga dan Cinta, penonton juga diberi banyak penjelasan
mengenai perkembangan masing-masing karakter dalam AADC. Mengapa
Carmen sampai terjerumus menggunakan narkoba, mengapa Alya tak lagi bersama
mereka, juga kejutan siapa yang ternyata menjadi suami Milly.
PEMAIN FILM (AKTOR & AKTRIS)
Nicholas
SaputraRangga
Dian
SastrowardoyoCinta
Adinia
WirastiKarmen
Titi KamalMaura
Sarita Thaib
Christian
SugionoSuami Maura
Ario BayuTunangan Cinta
Sissy
PriscilliaMilly
Dennis
AdhiswaraMamet
DETAILS MOVIE
Genre Film
Release Date
28 April 2016
(Indonesia, Malaysia, Brunei Darusalam)
Country
Production Company
Language
[sumber:
movie.co.id]
Review:
Pertama kali melihat
transformasi dari Genk Cinta. Dulunya masih remaja semua, muka juga masih minim
make-up, jadi masih kelihatan amburadul-nya murid SMA. Tapi tenang, yang nulis
review ini nggak kalah amburadul kok. Jadi, setelah tahu bagaimana perubahan
dari para personil Genk Cinta ini, aku jadi exited sama kecantikan
masing-masing. Yang pasti mereka semua ini sudah menjadi seorang ibu tapi
cantiknya lkuar biasa, auranya terpancar dari masing-masing wajah.
Namun ada salah satu
Genk Cinta yang tidak hadir dalam pembuatan film ini, yaitu Ladya Cheryl atau
pemeran Alya dalam Ada Apa dengan Cinta. Seperti dikutip www.bintang.com, alas an Ladya tidak
mengikuti proses pembuatan film adalah karena kesibukannya dalam mengenyam
pendidikan.
Ladya dikabarkan terpaksa tidak
bisa bergabung di film AADC2 lantaran kesibukannya yang sedang melanjutkan
pendidikan. "Saya senang mendengar Ladya akan bersekolah lagi. Kami semua
mendukung keputusannya," ungkap Mira Lesmana dalam pernyataannya.
Film ini awalnya mengisahkan
tentang reuni mereka. Dari belasan tahun berpisah karena kesibukan dan
pendidikan yang mereka enyam, kini mereka dipertemukan dalam satu kesempatan.
Nah, satu kesempatan itulah yang membawanya menuju Yogyakarta sebagai destinasi
utama liburan mereka kali ini. Jogja, guys.
Setidaknya, aku tahulah, film ini akan lebih banyak menceritakan lokalitas budayanya
disbanding hanya melulu soal cinta seperti pada film pertamanya.
Itulah yang kumaksud
dalam judul yang kupilih, yaitu Ada Apa Dengan Cinta 2: Cinta Bukan Tentang
Menunggu Purnama atau Menghapuskan Jarak, tapi Juga Menyatukan Budaya dalam
Satu Genggaman. Sebuah film memang lebih baik bila menurutsertakan lokalitas
budaya dalam poin penting dibanding tujuan itu sendiri.
Dari keseluruhan film
memang aku lebih disibukkan untuk menyelami lokalitas yang ada di Kota Jogja
ini. Dari pertama kedatangan mereka di kota ini, penonton langsung disuguhi
dengan pemandangan keraton dengan menaiki delman juga sepeda kebo.
Ini deh, uraian beberapa
setting yang dijadikan latar belakang pembuatan film AADC 2 ini, menurut travel.kompas.com
Berdasarkan
catatan Kompas.com yang menyaksikan gala premiere AADC?
2 di Empire Premiere XXI
Yogyakarta, Sabtu (23/4/2016), ada 10 tempat utama yang menjadi setting cerita romantis sepanjang 120 menit
itu, seperti berikut:
Gereja Ayam Magelang |
Rumah doa ini sering juga disebut
sebagai Gereja Ayam oleh penduduk lokal. Letaknya di Dusun Gombong, Desa
Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah. Jaraknya dari Yogyakarta sekitar 45
kilometer. Pemandangan dari ketinggian memikat disaksikan dari tempat ini
ketika pagi hari.
Punthuk Setumbu Yogyakarta |
Lokasi favorit para fotografer yang
hendak mengabadikan CandiBorobudur dari angle yang
mistis. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Rumah Doa Bukit Rhema. Dengan berjalan kaki usai subuh,
jaraknya bisa ditempuh sekitar 10 menit saja. Ke tempat ini, disarankan untuk
berangkat dini hari dari Yogyakarta seperti dilakukan Cinta dan Rangga.
Klinik Kopi AADC 2 |
Lokasi
romantis pertemuan Cinta dan Rangga. Terletak di Jalan Kaliurang KM 7.8 di
Sinduharjo, Sleman, Cinta memilih tempat ini untuk memanjakan kesukaan Rangga
akan kopi. Klinik
kopi ini mengolah kopinya sendiri mulai dari sourcing biji
kopi lokal, roasting, dan penggilingan, sampai akhirnya jadi
kopi bubuk yang siap diolah menjadi aneka minuman kopi.
Istana Ratu Boko Yogyakarta |
Perjalanan
tak terduga dari pertemuan Cinta dan Rangga salah satunya terjadi di tempat
bersejarah ini. Istana Ratu Boko adalah bekas kompleks istana yang dibangun
abad 8. Lokasinya ada di
atas bukit sehingga Kota Yogyakarta dan Prambanan dengan latar belakang Merapi
terlihat indah dari sini.
5.
Papermoon Puppet Theatre
Papermoon Puppet Theatre AADC2 |
Cinta
dan Rangga merasakan kedekatan saat menyaksikan pementasan karya Papermoon
"Secangkir Kopi dari Playa" di sebuah toko barang antik. Studio
Papermoon yang semula berlokasi di Jalan Langensuryo, Yogyakarta kini pindah ke
Ds Sembungan, RT 2 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Teater boneka yang sudah
mendunia ini digawangi oleh sepasang suami isteri Iwan Effendi dan Ria.
6.
Sellie Coffee
Ini
kafe paling populer di meme belakangan ini. Di kafe mungil yang ada di
Prawirotaman II ini, Cinta dan Rangga bertemu untuk pertama kali di Yogyakarta. Kutipan
dialog "Apa yang kamu lakukan terhadap saya itu tidak adil" dan
"Kamu jahat" terjadi di kafe yang kerap memberi kejutan kepada
pengunjungnya ini.
Sensasi
menikmati sate kambing yang hanya berbumbu garam namun ditusuk di jeruji sepeda
dinikmati Cinta dan Rangga. Kehangatan
suasana pasar di malam hari merepresentasikan hangatnya hubungan Cinta dan
Rangga. Lokasi sate ini ada di Jl Kedaton, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
8. Villa Sunset
Di
jalan setapak menuju villa yang terletak di Dusun Samikerep, Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul ini, jejak Cinta kepada Rangga disematkan. Di tempat ini, Genk
Cinta yang berlibur ke Yogyakarta untuk reuni dilakukan.
9.
Padepokan Pak Bagong Kussudiarja
Padepokan Pak Bagong Kussudiardja AADC2 |
Terletak
di Desa Kembaran, Kasihan, Bantul, tempat ini menjadi tempat yang menentukan
untuk pertemuan Cinta dan Rangga di Yogyakarta. Ada
kejutan tak terduga yang mencerminkan keteguhan sekaligus kejengkelan Cinta
kepada Rangga di pelataran padepokan ini.
10.
DGTMB di Greenhost Hotel
Greenhost Hotel AADC2 |
Di
tempat pameran Eko Nugroho yang menginisiasi komik daging tumbuh yang
berkembang menjadi DGTMB Shop, Cinta dan Rangga mendapat kejutan-kejutan.
DGTMB
mengkombinasikan street art, komik underground, dan pop
art. Lokasi tetapnya ada di Plurugan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Ada sejumlah tempat
lain yang dikunjungi Cinta, Rangga, dan Genk Cinta di Yogyakarta. Namun, di 10
tempat itulah, Cinta dan Rangga bersama-sama berupaya menyelesaikan masa lalu
mereka.
Melihat
akhir kisah Cinta dan Rangga, Yogyakarta dengan tempat-tempat yang dikemukakan
di atas bisa jadi tempat tujuan mereka yang hendak menyelesaikan masa lalunya.
Survei
kecil dilakukan penulis usai gala premiere di Yogyakarta. Dari 10 penonton, 7
di antaranya ingat mantan atau kisah cinta di masa lalu mereka. Dari 10 orang
itu, 5 di antaranya hendak menyelesaikan masa lalunya di Yogyakarta.
Aduh, paragraph terakhir
jangan terlalu dihiraukan ya. Hehe.
Di sisi lain, Rangga
yang sudah berhasil mendirikan sebuah kedai kopi di New York kemudian
kedatangan seorang perempuan yang mengaku adik tirinya. Kedatangan perempuan
itulah yang membawanya kemudian pulang ke Indonesia setelah berpuluh tahun tak
menginjakkan kaki ke sana karena satu alasan.
Yang membuatku sedikit
kecewa adalah. Ah, ternyata diam-diam Cinta sudah pernah bertemu dengan Rangga
di tahun 2010 saat Cinta berlibur ke New York bersama keluarganya, terlihat
dari foto yang disimpan pada kotak kenangan Cinta dengan Rangga. Ah, ternyata
mereka tidak murni 10 tahun menunggu. Jadi, di sini apakah hanya aku yang murni
10 tahun menunggu tanpa kabar? Hahahahahahaha!
Lanjut, sebelum ke
Jogja, Rangga memang ke Jakarta untuk menemui Cinta di rumah lamanya, namun ia
tak menemukannya di sana. Kemudian ia tetap melakukan perjalanan ke Jogja,
sampai pada saat ia berada disalah satu restoran, ia dipergoki oleh Milly dan Carmen
sampai mereka mengikuti ke mana langkahnya pergi dan memastikan apakah benar
dia Rangga atau bukan.
Di sini, peran Milly
memang mendukung film ini untuk lebih hidup, selain aktingnya yang polos, ia
juga lucu sebagai bumil dengan tingkah konyolnya itu. Ada beberapa alas an memang
yang menjadikan mereka ragu untuk mempertemukan kembali Cinta dengan Rangga.
(1.) Karena sebentar lagi Cinta akan tunangan, sehingga ia tidak perlu mengorek
masa lalu bersama orang yang sudah menyakitinya itu. (2.) Justru karena Cinta
akan tunangan, ia harus menyelesaikan masa lalunya dengan Rangga supaya
tunangannya sacral.
Nah, dari pilihan inilah
yang kemudian menjadikan pertemuan Cinta dengan Rangga menjadi pertemuan yang
kembali mematahkan keraguannya. Menghancurkan keteguhan hatinya.
TO
BE CONTINUE YA.
0 comments: