Farewell
Posted in farewell, Flash Fiction, Goodbye, kenangan
Saat perkenalan itu, aku tak pernah merasa
bahwa kisah kita akan tertulis dalam kronologi cerita hidupku. Aku tak pernah
berpikir sebelumnya bahwa, namamu yang akan tertulis rapi dalam lembaran kisah
yang kutulis untuk kukenang. Mengapa harus kamu?
Kebersamaan kita bukanlah waktu yang
sebentar. Namun mengapa aku merasa bahwa aku dan kamu tak benar-benar merasa
bersama? Aku dan kamu, ada di tempat yang sama namun tak saling merasakan hal
yang sama. Aku yang terlalu sibuk mencari arti kebersamaan kita, sedang kamu
terus mencari kebahagiaan dari apa yang kauinginkan. Mengapa harus kamu, orang
yang selalu kurindukan kehadirannya?
Terkadang, aku tertawa geli saat
mengingat hal-hal yang dulu terjadi di antara kita. Kamu yang selalu membuatku
tertawa saat aku tak ingin tertawa. Kamu yang selalu membuatku lupa, bahwa aku
sedang mengalami masalah yang luar biasa. Dan kamulah yang membuatku pergi dari
masa lalu yang seharusnya sejak dulu kutinggalkan. Mengapa saat perpisahan itu,
aku merasa bahwa kisah kita telah berakhir?
Aku merasa ada yang hilang. Aku
menginginkan hal yang mustahil untuk kembali terulang. Aku menginginkan hal
yang kusia-siakan untuk kembali kunikmati manisnya. Adakah yang salah dariku
saat melalui semua itu denganmu? Sehingga kebersamaan kita begitu tak berarti
di matamu. Sehingga aku sadar bahwa semua yang terjadi di antara kita hanyalah
hal yang biasa.
Semua akan berubah. Perlahan semua
akan jelas berbeda. Aku akan menemukan kebahagiaanku sendiri, dan kamu akan
mendapatkan kebahagiaan yang lama kauinginkan. Akan tiba masanya, saat kita
berhasil saling melupakan. Saat semua kisah kita akan terkemas begitu rapi dan
terkubur dalam-dalam. Karena kita tak searah. Dan kita tak pernah bisa
menemukan titik temu.
Ada
banyak hal yang tak mungkin kita temukan saat kita dewasa. Tak ada kekonyolan
seperti apa yang selalu kamu lakukan yang memaksaku untuk terus tertawa. Tak
ada kepolosan yang membuatku mengerti arti bahagia yang sederhana. Dan tingkah
kekanak-kanakanmu yang membuatku ingin terus bisa mengenalmu. Ingin terus
menikmati masa remaja bersamamu.
Mengapa harus kamu, orang yang
begitu sulit untuk kulupakan?
Bagiku, kebersamaan kita akan selalu
memiliki arti. Walau semua kata yang terangkai indah tak sempat terucap
untukmu. Walau selamanya aku akan menyimpan perasaan ini dalam-dalam. Walau
semua rindu akan terus tersimpan tanpa kauketahui.
Aku
ingin kautahu,
aku
ingin terus menghabiskan waktu bersamamu.
0 comments: