Tuesday, January 14, 2014

0

#EdisiReview: Penjaja Cerita Cinta by Edi Akhiles

Posted in , , , , , , ,
Cover:
Penjaja Cerita Cinta by Edi Akhiles
 


Judul          : Penjaja Cerita Cinta
Penulis       : @edi_akhiles
Penerbit     : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan 1  : Desember 2013
Tebal         : 192 halaman
- See more at: http://carilomba.blogspot.com/2013/12/event-review-buku-penjajaceritacinta.html#sthash.iCAvYG7Z.dpuf
 Judul        : Penjaja Cerita Cinta
Penulis      : @edi_akhiles
Penerbit    : Diva Press, Yogyakarta
Cetakan 1 : Desember 2013
Tebal         : 192 halaman



Judul          : Penjaja Cerita Cinta
Penulis       : @edi_akhiles
Penerbit     : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan 1  : Desember 2013
Tebal         : 192 halaman
- See more at: http://carilomba.blogspot.com/2013/12/event-review-buku-penjajaceritacinta.html#sthash.iCAvYG7Z.dpuf
Bismillah,

Baik. Kali ini saya akan memenuhi janjiku terhadap Bapak Edi Akhiles bahwa aku harus merensi novelnya yang baru saja terbit dengan judul “Penjaja Cerita Cinta”.
Novel ini kudapatkan ketika saat ini Bapak Edy mengadakan suatu event dengan hanya membubuhkan sebuah opini mengenai “Mengapa menulis dan membacar cerita itu penting?” yang akan mendapatkan satu eksemplar buku barunya. Sayang sekali jika harus dilewatkan! Maka dengan bermodalkan Candybar dan jasa memijat-mijat keypad, saya tumpahkan uneg-unegku mengenai tema di atas. Dan alhasil, sampai juga buku ini ke tanganku.
Kesan pertama kali melihat covernya, it’s oke, I’m interested with it. Bapak Edy mengerti betul bahwa aku menyukai warna cokelat, jadilah Penjaja Cerita Cinta ini. Desainnya tidak muluk-muluk juga tidak neko-neko. Sederhana namun memesona. Untuk judul sendiri sih, sudah sangat memikat untuk segera menyelaminya. Di bawah judul terdapat Tagline: Kesetiaan, Rindu, Perpisahan, dan Kenangan. Bapak Edy ini suka sekali menuliskan kata-kata jamak, seperti yang ada pada buku-bukunya sebelum ini.
Di bagian back cover terdapat satu cangkir kopi, meskipun tidak bisa disesapi hangat dan nikmatnya seperti apa yang tertera dalam sebait kalimat dalam ceritanya; menikmati secangkir kopi, tapi ya tidak masalah. Dan lagi, foto yang imut-imut, terpampang begitu nyata seperti kata Syahrini.
Dan begitu membuka lembar per lembar, betapa terkejut ketika ada bubuhan tanda tangan. Woah! It’s amazing. Kedua, saya terkejut lagi lantaran di dalamnya terdapat pembatas buku yang tak pernah kutemui sebelumnya pada buku terbitan Diva Press, dan uniknya, semua kekerenan berada di buku satu ini! Ilustrasi dalamnya sangatlah membangun.
Baik. Akan saya ulas satu per satu cerita yang menurutku paling menarik dari yang menarik lainnya yang kubaca dari kumpulan cerita pendek dalam buku ini. Sedikit demi sedikit.
Yang pertama adalah cerita pendek yang paling panjang dalam buku ini. Penjaja Cerita Cinta. Menceritakan bagaimana perjalanan seorang penjaja cerita yang lalu bertemu dengan Nyonya Sri di suatu kastil. Kedatangannya untuk menjajakan cerita kepadanya. Dan mulailah satu persatu cerita ia ulas. Kesetiaan, Rindu, Perpisahan dan Kenangan, cerita itu yang menjadikan Nyonya Srintil yang sebelumnya kaku hatinya menjadi beruraikan air mata dan ingin mendengar apa yang terjadi pada Senja selanjutnya.
Yang kedua adalah cerita pendek berjudul “Love is Ketek!”. Dari judulnya saya sudah mengerti betul bahwa setelah ini perut akan menderita kram karena rangkaian kata-kata yang dilukis oleh Bapak Edy. Ternyata benar, seorang pasangan kekasih yang konyol mempermasalahkan hubungannya hanya karena ketek. Hingga pada di akhir kalimat, masih membuat tawa berhamburan, si tokoh mengatakan ia pusing memikirkan hubungan cinta dengan ketek. Saya juga bingung mengapa pula dipermasalahkan mah.
Yang ketiga, “Cinta yang Tak Berkata-kata” membuatku tersihir dengan diksi yang terangkai begitu indah. Seorang yang selalu memberi puisi kepada sang kekasih. Tiba-tiba saja sang kekasih memberinya suatu tembakan peringatan: “...Aku butuh cintamu yang nyata, bukan cintamu yang penuh dengan kata-kata!” It was so romantic!
Yang keempat, “Dijual Murah Surga Seisinya” pun telah menginspirasi bagaimana mengartikan lembar lima puluh ribu itu menjadi satu syarat untuk mencium wewangian surga. Pesan yang saya dapat adalah, kita harus rajin-rajin bersedekah, berapapun nominalnya atas kita ikhlas. Itu sudah memberi kesan bahwa kita memiliki amal tabungan di surga kelak.
Yang kelima, “Abah, I Love You...” juga sangat menginspirasi! Membuatku sadar betapa kesalahan yang pernah kuperbuat kepada Ayah pada masa-masa itu. Ada beberapa alasan mengapa Ayah melakukan hal yang sebenarnya tak ingin kita lakukan, karena beliau inginkan yang terbaik untuk kita. Melalui cerita ini, kembali meyakinkan bahwa cinta Ayah tak akan pernah habis walau termakan usia.
Untuk yang seterusnya, juga sangat bagus dalam pengerjaan diksi, alur, cara penceritaan hingga amanat yang tersirat sekalipun. Semua cerita memiliki khas dan manfaat masing-masing. Meskipun secara aksara, tidak seluruhnya telah disunting. Masih ada beberapa kesalahan ketik juga EyD. Ada juga yang pada akhir dialog yang seharusnya ditulis ‘kataku’ menjadi ‘katamu’ hal ini tentu sangat berpengaruh bagi kelangsungan cerita. Namun, semua itu tertutupi oleh keanggunan kalimat yang tersuguhkan begitu hangat.
Saya termasuk kategori pemimpi sekaligus penyuka cerita, untuk itu buku ini sangat cocok untukku merasakan indahnya cerita dan cara pembelajaran pada buku tersebut.
Dan, uniknya lagi, jarang sekali ada novel atau cerita yang membubuhkan beberapa tips menulis seperti apa yang dilakukan direktur utama Diva Press ini. Semakin top markotop ajalah buku ini. Ada beberapa manfaat di antaranya: Mendapat cerita yang menyenangkan, dapat belajar dari teknik menulis, juga mendapat pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Over all, I like it so much. Thanks for giving me this damnly amazing book.
Bagi yang belum memiliki, kalian menyesal tidak membacanya!!!
*Pak Edy, lain kali bagi-bagi lagi, ya...

0 comments: