My Book: Love In Illustration
Posted in buku arf, buku atika, buku horor romantis, Kisah Cinta Makhluk Gaib, kumpulan flash fiction, Love In Illustration, my book, Sembilan Mutiara Publishing4. Love In Illustration
Love In Illustration |
Telah Terbit "Love In Illustration" (25 Kisah Cinta Makhluk Gaib)
Koordinator Naskah: Wa Ode Puspa Khairunnisa
Penulis : Aditya Kusuma, Ahmad Farhan, Atika Rahma F Cahaya Mustikaroh, Citra Irmaya, Desita Sari Dessy Wulandari, Dian Febrianti, Dian Kartina Dita Ayu Maharani, Dono Salim, Erga Putra R Handy Trisakti, Hasnawati Qayyimah, Lia Annisa Lindsay Lov’, Muhammad Hasir, Najwa Evita Ninna Nurjanah, Rahmatul Aini Riyanti binti Rochmad, Sarah Haibara Siti Qomariyah, Wulan Dadi, Wa Ode Puspa Khairunnisa
Gambar Sampul : Oma Neska
Desain Sampul : Nur Laily
Tata letak : Tim Sembilan Mutiara Penerbit
Trenggalek Email : sembilanmutiara@ymail.com
Web : www.sembilanmutiara.com
Hp : 081 335 865 671
Cetakan pertama, Desember 2013 Viii + 110 hlm; 14, 5 x 21 cm
ISBN: 978-602-14592-9-4
Harga: Rp. 32. 000 (Tidak termasuk Ongkos kirim)
Inbox: Facebook: Widya Merpati, Wa Ode Puspa, dan Nur Laily
Aku mendekap Luna lebih erat. Hampir tak percaya kenapa nasib Luna bisa hampir sama dengan yang sudah terjadi di dalam diari temuan Luna. "Luna, dengar! Itu adalah kisah orang lain, bukan kisahmu. Berhentilah bersedih! Aku mencintaimu dan berjanji tak akan membiarkan siapapun mengganggumu." (Lindsay Lov')
Walau sudah sebulan aku berpacaran dengannya, aku tak pernah tahu keberadaan rumahnya. Sri tinggal hanya berdua bersama neneknya. Dan neneknya tidak terlalu suka menerima orang baru masuk ke rumahnya. Makanya aku belum diperbolehkan untuk singgah di rumahnya. Alamatnya pun aku tak pernah diberitahu. Menikmati hubungan berdua di sungai deras menemani canda gurau kami. (Lia Annisa)
Laki-laki itu, selalu memberiku setangkai mawar biru. Entah, ini sudah keberapa tangkai mawar yang dia bawa untukku. Katanya, "Aku memetiknya dari balik bulan itu, bulan yang selalu kau syairkan di sepanjang malam-malammu. Dan di sanalah tempat kita berdua selamanya." (Rahmatul Aini)
Walau sudah sebulan aku berpacaran dengannya, aku tak pernah tahu keberadaan rumahnya. Sri tinggal hanya berdua bersama neneknya. Dan neneknya tidak terlalu suka menerima orang baru masuk ke rumahnya. Makanya aku belum diperbolehkan untuk singgah di rumahnya. Alamatnya pun aku tak pernah diberitahu. Menikmati hubungan berdua di sungai deras menemani canda gurau kami. (Lia Annisa)
Laki-laki itu, selalu memberiku setangkai mawar biru. Entah, ini sudah keberapa tangkai mawar yang dia bawa untukku. Katanya, "Aku memetiknya dari balik bulan itu, bulan yang selalu kau syairkan di sepanjang malam-malammu. Dan di sanalah tempat kita berdua selamanya." (Rahmatul Aini)
0 comments: