Kamu Bikin Aku Sakit
Posted in cerita, Sahabat
Aku bingung waktu kejadian hari Kamis, 25 November 2010. Waktu itu tes daya serap di SMA X. Aku seneng saat itu sahabatku (sahabatku yang pertama kali menawari aku duduk sebangku selama kelas 10, tapi tinggal asa saja , karena ada yang mengambilnya) duduk sebangku sama aku, padahal sebenernya dia sudah punya temen sebangku.
Dia marah sahabatnya duduk sama aku.
Kenapa kamu marah?
Bukannya seharusnya aku yang marah?
Apa salah aku ambil hak yang kau rampas dulu?
Apa salah aku dapat sedikit saja kebahagiaan yang sempat tertunda dulu?
Aku juga berhak merasakannya!
Itu semua hanya membuatku teringat pada kesakitan-kesakitan yang pernah kamu lakukan.
Bahkan lebih buruk dari yang aku alami sekarang.
Di saat aku telah mendapatkan seseorang yang berarti dalam hidupku, dan disaat itupun aku merasakan indahnya persahabatan.
Tapi apa yang ku dapat?
Kau merampasnya dariku, kamu tega memisahkan aku dengannya!
Kamu tega mengambil hakku!
Aku yang cukup ikhlas melihat kalian bahagia walau tanpaku,
Aku yang memendam rasa sakit ini .
Aku yang terluka di sini.
Memang semua ini tak pernah ku ungkapkan.
Tapi jika aku jujur , semuanya akan hancur.
Setidaknya, mengertilah aku.
Sekarang, aku pinjam dia, 2 jam saja.
Tapi kamu berat!
Berat untuk mengatakan "iya".
Apa aku gak boleh merasakan apa yang kamu rasakan?
Apa aku tak boleh mengambil hakku lagi?
Kamu egois!
Aku ingin hakku kembali!
Dia marah sahabatnya duduk sama aku.
Kenapa kamu marah?
Bukannya seharusnya aku yang marah?
Apa salah aku ambil hak yang kau rampas dulu?
Apa salah aku dapat sedikit saja kebahagiaan yang sempat tertunda dulu?
Aku juga berhak merasakannya!
Itu semua hanya membuatku teringat pada kesakitan-kesakitan yang pernah kamu lakukan.
Bahkan lebih buruk dari yang aku alami sekarang.
Di saat aku telah mendapatkan seseorang yang berarti dalam hidupku, dan disaat itupun aku merasakan indahnya persahabatan.
Tapi apa yang ku dapat?
Kau merampasnya dariku, kamu tega memisahkan aku dengannya!
Kamu tega mengambil hakku!
Aku yang cukup ikhlas melihat kalian bahagia walau tanpaku,
Aku yang memendam rasa sakit ini .
Aku yang terluka di sini.
Memang semua ini tak pernah ku ungkapkan.
Tapi jika aku jujur , semuanya akan hancur.
Setidaknya, mengertilah aku.
Sekarang, aku pinjam dia, 2 jam saja.
Tapi kamu berat!
Berat untuk mengatakan "iya".
Apa aku gak boleh merasakan apa yang kamu rasakan?
Apa aku tak boleh mengambil hakku lagi?
Kamu egois!
Aku ingin hakku kembali!
#aku masih nggak bisa menerima ini semua .
Sebenarnya aku atau dia yang ingin menang sendiri ? :'(
[ maaf jika aku berlebihan ]
0 comments: